Buton Utara,
Profil Kabupaten Buton Utara
Published on Rabu, 11 September 2013
Kabupaten Buton Utara adalah sebuah kabupaten di provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia. Ibukotanya adalah Buranga. Kabupaten ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2007 pada tanggal 2 Januari 2007.
Buton Utara merupakan kawasan yang kaya sumberdaya alam. Buton Utara
memiliki banyak potensi bahan tambang (aspal, minyak bumi, emas dan
konon uranium), hasil hutan (jati, damar dan rotan), hasil laut serta
kawasan perkebunan yang subur.
Kabupaten Buton Utara adalah 1 dari 16 usulan pemekaran kabupaten/kota yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat pada tanggal 8 Desember 2006.
Sejarah Singkat
Menurut sejarah, Kulisusu/Kolencusu/Kalingsusu merupakan salah satu dari
empat benteng pertahanan Barata Patapalena (cadik penjaga keseimbangan
perahu negara) di masa Kesultanan Buton. Barata Kulisusu bersama-sama
dengan Barata Muna, Barata Tiworo dan Barata Kaledupa merupakan
pintu-pintu pertama pertahanan sebelum musuh masuk ke dalam wilayah
pusat kekuasaan di Bau-Bau. Oleh karena itu itu mereka memiliki peran
yang cukup penting dalam menjaga keselamatan negara. Mereka juga diberi
hak otonom untuk mengatur sendiri daerahnya termasuk memiliki tentara
sendiri namun dengan batasan-batasan pengaturan yang sudah digariskan
oleh pemerintahan pusat yang ada di Baubau.
LIPU TINADEAKONO SARA, bahwa berdasarkan sejarah Buton Utara adalah
negeri yang didirikan dan dibangun oleh SARA. Dengan diundangkannya
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2007 Tanggal 2 Januari 2007 Tentang
Pembentukan Kabupaten Buton Utara Di Provinsi Sulawesi Tenggara yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Muna, maka pembagian wilayah administrasi pemerintahan Kabupaten Buton Utara meliputi 6 kecamatan, yaitu Kecamatan Bonegunu, Kambowa, Wakorumba, Kulisusu, Kulisusu Barat dan Kecamatan Kulisusu Utara.
Geografi
Kabupaten Buton Utara dengan luas wilayah 1.923,03 km² (belum
termasuk wilayah perairan), terletrak di jazirah Sulawesi Tenggara
meliputi bagian Utara Pulau Buton dan gugusan pulau-pulau di sekitarnya;
secara adminiistratif terdiri dari 6 kecamatan dan 59
desa/kelurahan/UPT. Ditinjau dari letak geografisnya Kabupaten Buton
Utara terletak pada 4,6 LS – 5,15 LS serta membujur dari Barat ke Timur
antara 122,59 BT – 123,15 BT, dengan batas-batas sebagai berikut:
- Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Wawonii
- Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Banda
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Buton
- Sebelah Barat berbatasan dengan selat Buton dan Kabupaten Muna
Topografi
Kabupaten Buton Utara merupakan dataran rendah dan sebahagian berbukit
dengan keadaan tanah yang sangat subur terutama yang terletak pada
pesisir pantai sangat cocok untuk pertanian baik tanaman pangan maupun
tanaman perkebunan. Kabupaten Buton Utara bagian utara terdiri dari
barisan pegunungan dan sedikit melengkung ke arah utara dan mendatar ke
arah selatan dengan ketinggian rata-rata antara 300 – 800 meter di atas
permukaan laut, sedangkan bagian timur sepanjang arah pegunungan
merupakan daerah berbukit-bukit dan mendatar ke arah pantai timur dengan
luas bervariasti. Dataran rendah yang cukup luas yaitu Cekungan Lambale
< 29.000 ha sejajar dengan Sungai Lambale dan Sungai Langkumbe.
Luas Wilayah
Kabupaten Buton Utara yang terdiri dari 2 matra darat dan matra laut.
Luas wilayah daratan seluas 1.923,03 km² dan luas perairan sekitar
2.500 km². Pembagian luas wilayah daratan menurut kecamatan
masing-masing:
- Kecamatan Bonegunu: 491,44 km² (25,56%)
- Kecamatan Kambowa : 303,44 km² (15,78%)
- Kecamatan Wakorumba : 245,26 km² (12,75%)
- Kecamatan Kulisusu : 172,78 km² (8,98%)
- Kecamatan Kulisusu Barat : 370,47 km² (19,26%)
- Kecamatan Kulisusu Utara : 339,64 km² (17,66%)
Pemerintahan
Wilayah Administrasi Pemerintahan Daerah Kabupaten Buton Utara terdiri dari enam kecamatan, yakni:
- Kecamatan Bonegunu
- Kecamatan Kambowa
- Kecamatan Kulisusu
- Kecamatan Kulisusu Barat
- Kecamatan Kulisusu Utara
- Kecamatan Wakorumba
ARTIKEL TERKAIT:
0 komentar
Readers Comments